Blog Tentang berbagai Cerita Unik Penghibur Diri

0

Gema Kehidupan






Seorang anak kecil dan ayahnya sedang berjalan di sebuah gunung. Tiba-tiba anak itu tergelincir dan menjerit,

"Aaaaahhh!!!"

Betapa kagetnya ia, ketika mendengar ada suara dari balik gunung,
"Aaaaahhh!!!"



Dengan penuh rasa ingin tahu, ia berteriak,
"Hai siapa kau?"
Ia mendengar lagi suara dari balik gunung,
"Hai siapa kau?"



Ia merasa dipermainkan dan dengan marah berteriak lagi,
"Kau pengecut..!!"
Sekali lagi dari balik gunung terdengar suara,
"Kau pengecut..!!"




Ia lalu menengok ke ayahnya dan bertanya,
"Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?"
Ayahnya tersenyum dan berkata,
"Anakku, mari perhatikan ini"




Kemudian ia berteriak sekuat tenaga pada gunung,
"Aku mengagumimu..!!"
Dan suara itu menjawab,
"Aku mengangumimu..!!"




Sekali lagi ayahnya berteriak,
"Kau adalah sang juara..!!"
Suara itu pun menjawab lagi,
"Kau adalah sang juara..!!"




Anak itu merasa terheran-heran, tapi masih juga belum memahami. Kemudian ayahnya menjelaskan,




Nak, orang-orang menyebutnya GEMA, tetapi sesungguhnya inilah yang dimaksud dengan hidup itu. Ia akan mengembalikan padamu apa saja yang kau lakukan dan katakan. Hidup kita ini hanyalah refleksi dari tindakan kita. Bila kau ingin mendapatkan lebih banyak cinta kasih di dunia ini, maka berikanlah cinta kasih dari hatimu. Bila kau ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka berikanlah kebaikan dari dirimu.




Hal ini berlaku pada apa saja dan pada semua aspek dalam hidup. Hidup akan memberikan apa yang telah kamu berikan padanya. Maka, sebenarnya hidup ini BUKAN SUATU KEBETULAN. Hidup adalah pantulan dari dirimu; gema dirimu."






Renungan








Ada seorang Kaisar yang mengatakan kepada penunggang kudanya yang setia mengabdi, apabila ia bisa mengendarai kudanya & menjangkau wilayah sebanyak yang ia mampu, maka sang Kaisar akan memberikan wilayah sebanyak yang ia jangkau.



Tentu saja, sang penunggang kuda segera melompat naik ke atas kudanya & secepat mungkin pergi melakukannya.



Dia terus memacu & memacu, mencambuk kudanya.



Ketika ia merasa lapar atau lelah, dia tidak berhenti karena dia sangat ingin memperoleh wilayah sebanyak mungkin.



Pada akhirnya, saat ia telah menjangkau wilayah yang cukup besar, ia kelelahan & sekarat.



Sang penunggang kuda lalu bertanya kepada dirinya sendiri, “Mengapa aku memaksa diriku begitu keras untuk menjangkau begitu banyak?



Sekarang aku sekarat & aku hanya memerlukan sebidang tanah yang sangat kecil untuk menguburkan diriku sendiri.”





Kisah di atas sama dengan perjalanan hidup kita.



Tiap hari kita memaksa diri dengann keras untuk mengumpulkan uang, kekuasaan atau ketenaran. Kita mengabaikan kesehatan, waktu bersama keluarga, sahabat, lingkungan sekitar & hobi yang kita sukai.



Saat kita melihat ke belakang, kita akan menyadari bahwa sebenarnya kita tak membutuhkan sebanyak itu, namun kita tak bisa mengembalikan waktu yang terlewatkan.



Hidup ini bukan hanya bekerja menghasilkan uang, mendapatkan kekuasaan atau ketenaran. Hidup adalah keseimbangan antara bekerja & bermain, untuk keluarga, sahabat & waktu pribadi

Read more: hanifkece

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.